Payakumbuh Darurat Sampah. DPRD Tutup Mata ?

auditpos | 22 Desember 2024, 11:56 am | 55 views

Payakumbuh |auditpos.com– Sepertinya keberadaan sampah di Kota Payakumbuh ” Darurat Sampah”. Setidaknya sejak sebulan lalu, tumpukan sampah yang menggunung di Pasar Tradisional Ibuh- Kota Payakumbuh, merusak lingkungan terkesan di biarkan. Dinas terkait dan DPRD tutup mata ?.

Soalnya, kondisi tersebut tidak hanya mengganggu aktivitas pedagang dan pengunjung pasar, ditengah- tengah gebyar Kota Payakumbuh dihujani beberapa lembaga predikat terbaik yang terkesan telah melukai masyarakat kota Payakumbuh.

Seperti dipaparkan pedagang di Pasar Ibuh, Yanti (45), mengungkapkan kekecewaannya terhadap lambannya penanganan masalah sampah.

“Kami setiap hari harus berjualan di tengah bau busuk dan lalat yang berkerumun. Pemerintah seperti tidak peduli. Padahal, ini pusat aktivitas ekonomi masyarakat,” ucapnya kepada wartawan, Sabtu siang 21 Desember 2024.

Dikatakan Yanti, kami sudah melapor, tapi belum ada tindakan nyata. “Kalau dibiarkan terus, ini bisa menjadi masalah serius bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat, terkhusus pedagang,” kesalnya

“Kami hanya berharap pemerintah dan wakil kami di DPRD lebih peduli. Sampah di Pasar Ibuh ini bukan hanya masalah kecil, tapi masalah yang harus segera diselesaikan.

Keluhan serupa juga disampaikan Any, salah seorang warga yang kerap berbelanja di pasar tersebut.

Menurutnya, sampah yang dibiarkan menumpuk tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga merusak citra Pasar Ibuh sebagai salah satu pusat perdagangan utama di Payakumbuh.

Sampah yang menumpuk terdiri dari limbah organik dan anorganik, yang seharusnya dapat dikelola dengan sistem pemilahan. Namun, hingga kini, belum ada langkah konkret dari pemerintah kota untuk mengatasi permasalahan tersebut.

“Tumpukan sampah ini menunjukkan kurangnya perhatian pemerintah terhadap pengelolaan pasar. Padahal, Pasar Ibuh adalah denyut nadi perekonomian kota,” ujarnya.

Any juga menyebutkan, limbah yang tidak dikelola dengan baik berpotensi mencemari tanah dan air di sekitar area pasar.

“Selain itu, bau menyengat dan keberadaan serangga pembawa penyakit meningkatkan risiko gangguan kesehatan bagi pedagang dan pengunjung,” sedihnya.

Dia berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret seperti, peningkatan Frekuensi Pengangkutan sampah dan mengangkut sampah secara rutin agar tidak menumpuk dan penyediaan fasilitas pengelolaan sampah, serta penyediaan tempat pemilahan sampah di area pasar.

Kadis Lingkungan Hidup Desmon Corina saat ditanya wartawan terkait keluhan pedagang tentang sampah yang menumpuk, menyebutkan, untuk sampah Pasar Ibuh itu merupakan sampah rutin yang diangkut oleh truk sampah DLH.

“Tetapi memang ada terjadi perlambatan biasanya 2 rotasi saat ini menjadi 1 rotasi, dikarenakan pengiriman kita ke Kota Padang,” ujarnya.santai.

Dikatakan Desmon, untuk percepatan begitu, truk rute tersebut kembali dari Padang, langsung memuat kembali dan sebagian sampah Pasar Ibuh diolah menjadi kompos di TPST Ibuh.

“Guna mengurangi bau dilakukan penyemprotan dengan disinfektan serta nantinya memang akan ada kegiatan yang melibatkan masyarakat untuk pengolahan sampah, karena sampah ini merupakan masalah kita semua dan semua pihak harus ikut bertanggung jawab,” kata Desmon.

Disampaikan Kadis Lingkungan Hidup, jalan menuju TPA Padang Karambia sedang diperbaiki. Mudah-mudahan minggu depan sudah bisa sampah kita dibawa lagi ke TPA Padang Karambia Payakumbuh Selatan.

“Saya juga meminta kepada pedagang dan masyarakat agar bisa bersabar untuk beberapa hari ini,” pungkasnya.

Di lain pihak, Hamdi Agus, Ketua Komisi, diminta tanggapannya terkait keluhan pedagang pasar Ibuh sekaitan dengan menumpuknya sampah yang sangat berpotensi mengganggu kesehatan masyarakat, sepertinya enggan berkomentar.

( Dong )

Berita Terkait